Selasa, 27 Mei 2014

Melek Finansial sejak dini, pentingkah?





Melek Finansial sejak dini, pentingkah?
Motivasi Keuangan-Informasi dan Berita Keuangan
Penulis : Team Badii Online Shop (www.BadiiOnlineShop.blogspot.com)

Kecerdasan finansial atau sering juga disebut Melek Finansial menjadi kata yang sangat fenomenal ketika Robert T Kiyosaki mempopulerkannya lewat buku Rich Dad Poor Dad.  Kata baru ini menjadi favorit ketika bersinggungan dengan dunia bisnis, walau pada tahun 70-an para praktisi dari Profesi Perencana Keuangan telah menjadikannya kurikulum diberbagai kursus dan pelatihan tentang keuangan.

Kecerdasan finansial atau melek finansial adalah merupakan keterampilan dari inti kehidupan untuk berpartisipasi dalam masyarakat modern. Anak-anak tumbuh di dunia yang semakin kompleks di mana mereka akhirnya akan perlu untuk mengambil alih masa depan finansial mereka sendiri.

Tujuan dari pendidikan keuangan adalah untuk meningkatkan pemahaman dasar dan pentingnya mengenalkan topik-topik keuangan seperti menabung, belanja, investasi dan perencanaan keuangan pribadi dan keluarga.

 

Dengan begitu ketika para remaja ini tumbuh dewasa, mereka akan lebih familiar dengan topik-topik ini dan mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman keuangan yang baik, mereka akan mampu membuat keputusan keuangan dengan baik.

 

Definisi Financial Literacy / Melek Finansial.


Financial literacy adalah kemampuan seseorang untuk menjadi melek keuangan disertai dengan pengetahuan untuk mengembangkan uangnya tersebut sehingga dengan pengetahuan dan keterampilannya mampu mengalokasikan uang yang dimilikinya agar lebih efektif dan optimal untuk kebaikan diri dan keluarganya.

Lebih dari itu, seseorang yang melek keuangan akan berpikiran lebih maju dengan memahami faktor resiko dari alokasi aset keuangan yang dilakukannya tersebut.
Di luar melek keuangan, kita juga mengenal istilah Financial Utility, yaitu kelanjutan (tingkat advanved) setelah seseorang melek keuangan.

Seseorang yang telah memahami bahwa kebutuhannya kelak harus dipenuhi secara finansial maka ia akan mencari bagaimana penempatan aset uangnya secara benar. Ini erat kaitannya dengan instrumen keuangan yang tersedia dan dijual di pasar riil atau pasar keuangan.
Untuk pasar riil (real market), pemahaman dasar tentang Mindset Uang Bekerja untuk Anda adalah dasarnya, dimana secara aplikatif bisa dicontohkan ketika seseorang sudah punya bisnis (entah jasa atau menjual produk) yang memiliki sistem teruji (autopilot).

Untuk pasar keuangan (financial market), dimulai dari pemahaman fungsi tabungan, deposito, asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi umum, fungsi kredit perbankan hingga instrumen investasi yang mengandung risiko (mulai dari potensi risiko yang kecil hingga yang besar).

Studi menunjukkan dengan adanya sebuah kurikulum melek finansial yang komprehensif dan berkualitas dapat membuat siswa bahkan orang dewasapun lebih termotivasi untuk mempersiapkan sejak dini (paling tidak buat anaknya, nantinya), kehidupan masa depan keuangan yang terencana.

Pengaplikasian ilmu melek finansial yang teradaptasi dengan kurikulum tempat siswa belajar memberikan kesempatan bagi siswa mengenal pembelajaran pengelolaan keuangan di kehidupan nyata.

Membantu orang-orang muda untuk memahami masalah-masalah keuangan adalah sesuatu hal penting, karena generasi muda akan menghadapi produk dan jasa keuangan yang cenderung semakin kompleks. Mereka juga cenderung harus menanggung lebih banyak risiko keuangan di masa dewasa daripada orangtua mereka, terutama dalam tabungan, perencanaan pensiun dan menutupi kebutuhan perawatan kesehatan mereka dll.

 

Berikut kriteria untuk Kurikulum Melek Finansial yang berwawasan “nyata” :

  • Harus ada contoh nyata dari praktek pembelajaran melek finansial, tentang aturan pengelolaan keuangan yang berlaku dan arah setiap tujuan keuangan yang telah ditetapkan, serta cara mengantisipasi setiap permasalahan yang mungkin timbul dari perubahan dinamika kehidupan.
  • Mendorong perencanaan dan pemikiran kedepan. Umumnya permasalahan keuangan dapat dihindari dengan penganggaran yang terencana dan dapat dipertanggungjawabkan. Jadi siswa harus mendapat pelajaran mulai dari perencanaan, pengaplikasian dan penganalisaan atas setiap perubahan yang terjadi.
  • Pastikan kurikulum melek finansial tersebut relevan dan terkini. Informasi keuangan dan permasalahan keuangan harus selalu terkini.
  • Contoh kongkritnya adalah pemahaman dasar tentang arus kas dan neraca, ini bisa dimulai dengan memainkan alat simulator bernama SMART MONEY GAME  tool’s http://www.badiionlineshop.blogspot.com/2014/05/jual-alat-permainan-investasi-dan_26.html#more.

 

Bisnis adalah Permainan Angka.

Dari semua uraian di atas itu adalah membahas perihal kecerdasan finansial secara global, belum secara teknis dan detil. Hal yang pasti adalah bahwa kita tidak berhenti pada aspek mendapatkan uang semata, namun harus membekali anak didik kita dengan beberapa aspek yang lain.

Kalau ada orang kaya ataupun keturunan orang kaya yang memiliki warisan, kemudian suatu hari ia jatuh miskin, maka tidak lain karena ia tidak memiliki bekal yang cukup tentang kecerdasan finansial atau melek finansial.

Sebaliknya semakin tinggi pemahaman seseorang mengenai perencanaan keuangan, ia pun semakin ketagihan untuk menemukan dan membeli produk keuangan yang bisa memproteksi dirinya dan juga untuk berinvestasi atau untuk mengembangkan sayap bisnisnya.

Bagi Anda yang sudah mempunyai keahlian dan pengalaman tentang program pendidikan keuangan, tentu ini merupakan peluang usaha untuk membangun lembaga pendidikan keuangan tingkat anak sekolahan yang berumur sekitar 15 – 18 tahun.

Melihat isi perut suatu bisnis atau usaha atau investasi adalah dengan melihat dan menganalisa angka-angka. Bagi Anda yang masih tidak suka dengan angka-angka, dan masih ingin berinvestasi atau ingin menjadi manager atau ingin jadi pengusaha.. Segeralah bertobat.

Selamat menyegerakan anak-anak Anda untuk melek keuangan sedini mungkin!

Sumber : SulitNih.com (di olah dan di revisi dengan semangat berbagi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar