Perencanaan Keuangan Keluarga I Hari ‘Soul’ Putra I Financial Motivator I
Perencanaan keuangan keluarga
merupakan satu kesatuan dari pengelolaan keuangan keluarga.
Pengelolaan keuangan keluarga diperlukan ketika kita baru mendapatkan
gaji atau uang dari usaha/bisnis kita. Dengan pengelolaan keuangan yang
baik akan membuat rencana keuangan keluarga menjadi lebih tertata,
sehingga mimpi-mimpi keuangan kita akan lebih cepat tercapai ketimbang
tanpa perencanaan.
Sahabat WealthFlow 19,
pernahkah Anda melihat seorang lelaki tua lagi mendorong gerobaknya
menyusuri jalan-jalan protokol di kota Anda. Atau seorang pengemis tua
yang lagi beraksi diperempatan lampu merah, sambil meminta uang kepada
Anda!
Jika boleh jujur, mereka tentu tidak akan mau dimasa tuanya melakukan pekerjaan tersebut, harusnya ketika sudah menginjak masa pensiun, mereka bisa melakukan aktivitas yang menyenangkan diri dan spiritualnya, tanpa terganggu dengan persoalan keuangan.
Atau coba Anda tanyakan kepada orang-orang yang masih bekerja dimasa usia pensiun, mereka bekerja atas kehendak untuk kesenangan alias mereka bekerja atas dasar untuk aktualisasi diri ataukah bekerja karena masih membutuhkan uang buat biaya hidup mereka?
Kebanyakan yang terjadi adalah mereka masih bekerja karena terpaksa dikarenakan dimasa produktifnya, mereka tidak bisa menyisihkan uang yang mereka dapatkan untuk menabung dan Investasi.
Jadi dari ilustrasi di atas, paling tidak ada dua tujuan dari perencanaan keuangan keluarga :
- Membatasi pengeluaran yang kurang penting (konsumtif, mubazir, berlebih-lebihan dan mis-management)
- Menyediakan semua kebutuhan pokok hingga masa tidak produktf lagi
Secara tradisional manajemen merupakan ilmu dasar tentang bagaimana membuat Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (menjalankan) dan Controlling (mengendalikan). Jadi jika membuat perencanaan keuangan keluarga, berarti perencanaan adalah inti dasar dari keuangan keluarga.
Berikut aspek-aspek pengelolaan keuangan dalam perencanaan keuangan keluarga.
- Managing outcome & income
Dalam buku saya yang ketiga, WealthFlow 19 (Rahasia tentang Uang, Kekayaan dan Kesejahteraan)
yang diterbitkan Penerbit Gramedia, saya mendefiniskan filosofi 19 berarti 1 outcome 9 income. Artinya 1 pengeluaran dan 9 pendapatan.
Sudah tidak zamannya lagi kita hanya mengandalkan satu income alias satu pendapatan. Contoh sederhananya adalah ketika BBM (Bahan Bakar Minyak) naik dari harga biasanya, maka mereka yang hanya mengandalkan satu pendapatan (income), kesulitan dalam mengelola keuangannya. Dengan terpaksa mengencangkan ikat pinggang keuangannya. Jika mereka punya beberapa income, Insya Allah tidak akan terlalu berpengaruh. Belum lagi faktor inflasi yang menggerus terus nilai mata uang kertas kita.
- Managing want & need
Secara
garis besar ada 3 bentuk kebutuhan, yakni kebutuhan primer atau
kebutuhan paling dasar, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier.
Tidak ada yang salah dengan kebutuhan sekunder dan tersier, selagi kebutuhan primer sudah tercukupi. Kebanyakan masyarakat kita tidak bisa membedakan mana yang lebih diprioritaskan.
Sudah punya TV standar, inginnya TV flat, padahal dana buat membeli TV belum ada, sementara kebutuhan lain masih banyak. Sehingga solusi ringkasnya, mereka berhutang entah dengan menggunakan kartu kredit atau meminjam di koperasi perusahaan mereka.
Yang jadi persoalan, hutang mereka sudah melebihi 30% dari pendapatan yang otomatis mengganggu cash flow bulanannya.
Disinilah perlunya manajemen keinginan (want) dan kebutuhan (need). Keinginan pastinya tidak terbatas, dan memiliki keinginan barang-barang sekunder dan tersier adalah sah-sah saja ketika tidak berlebihan dan mubazir serta kebutuhan (sesuatu yang benar-benar kita butuhkan, yang jika kita tidak punya akan mengganggu kehidupan kita) primer/ dasar seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal secara jangka panjang sudah terpenuhi.
Coba Anda bayangkan, ketika Anda hanya bisa bertahan hidup cukup untuk satu bulan saja dari pendapatan Anda sementara umur Anda masih muda. Disinilah butuhnya perencanaan keuangan keluarga.
- Managing deficit & surplus
Ada
istilah populer dimasyarakat, jangan besar pasak dari pada tiang,
artinya jangan lebih besar pengeluaran dari pemasukan. Harusnya
besarkan tiangnya dari pasak, besarkan pemasukan dari pengeluaran. Jika
belum bisa seimbangkan dahulu antara pemasukan dan pengeluaran.
Jadi disini pengelolaan keuangan keluarga kita menyesuaikan dengan pendapatan, sehingga bisa selalu balance, syukur-syukur surplus.
Jadi mulai detik ini, masukkan dalam pikiran bawah sadar kita, BESARKAN TIANG DARI PADA PASAK.
- Managing crisis
Salah
satu kepastian dalam hidup adalah ketidakpastian. Siapa yang bisa
memastikan 5 detik dari sekarang Anda akan pergi ke suatu tempat dengan
selamat?
Saya kira tidak ada, ketika malaikat maut sudah mengambil nyawa Anda pada detik ke-4. Begitupun dengan perencanaan keuangan keluarga, ketika kita sudah merencanakan dengan sedetail mungkin keuangan keluarga kita, ada saja hal-hal di luar otoritas kita terjadi. Misalnya tiba-tiba anak sakit, biaya pendidikan membengkak dari yang direncanakan, tetangga butuh uang sementara kondisinya kita yang paling dekat dengan tetangga tersebut, terjadi bencana dll.
Inilah yang saya sebut dengan management crisis, dimana ketika terjadi krisis entah disengaja atau di luar kehendak kita, kita sudah siap secara keuangan menghadapinya.
Disini
perlunya ketenangan diri dengan mempersiapkan dana darurat yang
masing-masing keluarga berbeda kebutuhan dana daruratnya. Sebagai
gambaran, minimal 3x pengeluaran Anda, idealnya 24x atau 24 bulan
pengeluaran.
Dari aspek-aspek pengelolaan keuangan di atas dalam perencanaan keuangan keluarga inilah Insya Allah keuangan kita akan tetap terjaga kesolidannya hingga masa pensiun tiba serta bisa mewariskannya kepada anak cucu kita. Aamiin….
Silahkan Buka www.P3KCheckUp.com atau Sms ke No 0815 1999 4916 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Hari ‘Soul’ Putra (Motivator
Keuangan, Managing Director WF 19 Technology Inc., Ketua
Gerakan Indonesia EMAS 2029, Penulis Buku Laris WealthFlow 19 –
Rahasia tentang Uang, Kekayaaan dan Kesejahteraan,
Penerbit Gramedia)
1 OUTCOME, 9 INCOME = SUPER WEALTHY PERSON
Untuk Informasi Ceramah, Training, Workshop dan pemesanan buku bisa menghubungi :
Sms : 0815 1999 4916
Twitter : twitter.com/h4r1soulputra
Website : www.p3kcheckup.com
WealthFlow
19 Technology Inc., Motivation, Financial &
Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana
Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas)
Hotline Sms : 0815 1999 4916
Tidak ada komentar:
Posting Komentar