Membaca Buku Satanic Finance dari Perspektif Motivasi Keuangan
Sebelum saya mengungkapkan Buku Satanic Finance  -Bikin Umat Miskin yang dikarang oleh Bapak DR. Ahmad Riawan Amin (Mantan Presdir Bank Muamalat dan sekarang sebagai Direktur International Islamic Financial Market)
 dalam perspektif Ilmu Motivasi Keuangan, izinkan saya untuk sedikit    
mengulas bagaimana saya akhirnya bisa berinteraksi dengan banyak para   
 pakar di bidang ekonomi syariah dan muamalah. 
Saya
    lulus kuliah dari Universitas Islam Indonesia jurusan Teknik 
Industri    tahun 2002.  Sebelum hijrah ke Jakarta, sempat beberapa 
bulan  menikmati   menjadi volunteer dan mentor di bidang pelatihan di beberapa LSM, baik di Jogjakarta maupun di Bandung. 
Setelah
    ke Jakarta, menjalani taqdir kehidupan, saya terdampar selama 3 
tahun    dari tahun 2002 hingga 2005 bekerja di Bank Konvensional, baik 
lokal    maupun asing. 
Kebetulan
    yang persentasenya, lebih banyak menangani skim kredit yang nota  
bene,   menurut teman-teman aktifis ekonomi syariah, disanalah letak  
riba   terbesarnya. 
Secara umum, bank melakukan 3 aktivitas, yakni Pelayanan atau operasional, Funding/ menarik dana dari masyarakat, dan Lending/ memutar atau mengelola uang masyarakat.  Khusus untuk lending , atau asset dalam perspektif bank, tetapi liabilities
 dari perspektif masyarakat, inilah yang membuat bank bisa hidup dan    
menggaji para karyawannya (baca : Bankir) dengan standar kehidupan yang 
   sangat layak, khususnya pada level manager senior dan direktur. 
Semakin besar dana yang diputar (walau tetap ada resiko kredit macet), akan semakin besarlah keuntungan bank. 
Pada
    sisi ini, pelajaran paling mendasar yang saya dapatkan bahwasanya,  
  ketika terdesak akan kebutuhan, baik untuk pribadi dan keluarga maupun
    untuk pengembangan usaha, orang rela melakukan segala cara agar bisa
    meminjam uang di bank, tidak peduli apakah itu RIBA atau bukan. 
Setelah
    lepas dari bank, saya mulai kembali menekuni dunia entrepreneur  
dengan   mendirikan usaha.  Hingga akhirnya, atas sebuah kesalahan fatal
  cara   memandang bisnis, atau mungkin ini juga bagian dari taqdir  
langit,   membuat saya yang dahulunya seorang muzakki menjadi mustahik. 
  
Hingga akhirnya, pertengahan 2005 menghantarkan saya bertemu Motivator Muslim di sebuah Masjid di bilangan Menteng. 
Disanalah
    seperti mendapatkan energi baru, saya memandang UANG DARI PERSPEKTIF
    MOTIVASI, sebuah pendekatan yang revolusioner tentang makna uang dan
    rezeki. 
Banyak
    hal yang saya dapatkan ketika menemani beliau lebih kurang 6 tahun, 
   dalam sebuah proses panjang memahami hakikat uang dan kehidupan. 
Disinilah,
    lewat Sang Motivator Muslim tersebut saya pertama kali masuk ke   
ruangan  salah satu pimpinan Bank Muamalat, yang dikomandani Pak Riawan 
  Amin, si  penulis buku Satanic Finance . 
  
Selanjutnya
    di tahun 2007, agar menambah pola pikir lebih komprehensif tentang  
  uang, saya belajar dari Safir Senduk, sang Pionir Perencana Keuangan 
di    Indonesia, baik melalui buku, seminar dll bahkan juga lewat  
murid-murid   utamanya, Mas Ahmad Gozali, Mas Eko Endarto dan Mbak Mike 
 Rini Sutikno   untuk memahami UANG SECARA TEKNIS. 
  
Di
    tahun 2009, atau sebuah ketidaksengajaan (masih dalam menjalani  
taqdir   langit), saya ketemu Mas Aidil Akbar, salah seorang perencana  
keuangan   senior, yang telah 15 tahun berpraktek di Amerika, yang  
akhirnya atau   sebuah ‘tragedi’ inilah, website www.P3KCheckUp.com muncul pertama kali di publik.  
  
Pada  tahun 2010, ide mendirikan WealthFlow 19 sebagai institusi 
 mulai  direalisasikan dan akhirnya, setelah bersentuhan secara intensif
   dengan  PT MRE Indonesia yang di komandani Mbak Mike Rini dan juga   
berbagai  pengalaman selama mengisi Talk Show Radio dan Menulis di Kanal
   Personal  Finance OkeZone, pada tanggal 31 Mei 2012, buku WealthFlow 
 19  (Rahasia  tentang Uang, Kekayaan dan Kesejahteraan) diterbitkan 
oleh   Penerbit  Gramedia. 
  
Di
    tahun 2011, ditengah gegap gempitanya EKONOMI SYARIAH, saya bertemu 
  dan  diskusi langsung di kantor Bapak Adiwarman Karim (Pakar Ekonomi  
 Syariah  Indonesia), yang akhirnya menjadi salah satu pemberi testimoni
   di buku  WealthFlow 19. 
Di
    tahun 2011 ini juga, saya mulai tertarik dan aktif di Kajian-kajian 
  MES  (Masyarakat Ekonomi Syariah) dan ikut beberapa kali Pelatihan   
tentang  Ekonomi Syariah, dimana pematerinya antara lain dari Karim   
Consulting. 
  
Setelah
    melewati proses panjang memahami ekonomi syariah, tahun 2012 di 
mulai    dari mencari literatur tentang emas, hingga menghantarkan saya 
 mengenal   Koin Dinar Emas dan Dirham Perak.  Dari Dinar dan Dirham 
ini,  saya   belajar lagi sebuah cara pandang ‘BARU’ tentang penggunaan 
emas  dan   perak sesungguhnya dalam PERSPEKTIF MUAMALAH. 
  
Ternyata
    dalam memberdayakan sisi sosial ummat, ada 2 kutub yang mengemuka di
    dunia dan Indonesia khususnya, yakni Kutub Ekonomi Syariah 
(iqtishad)    dan Kutub Muamalah (‘Amal Ahlul Madinah). 
  
Dari
    dua kutub ini, yang satu (ekonomi syariah) ada dalam sistem yang di 
   bawa kaum Yahudi dengan Perbankan dan turunannya, dengan mengganti   
 konsep konvensional dari bank konvensional menjadi bank syariah,    
asuransi konvensional menjadi asuransi syariah, pasar modal konvensional
    menjadi pasar modal syariah hingga pada level mikro, dari 
perencanaan    keuangan konvensional menjadi perencanaan keuangan 
syariah dst. 
  
Dari
    kutub muamalah ada 5 pilar yang mau direstorasi terkait UANG dan    
Aktivitas kehidupan sosial masyarakat sehari-hari, yakni Mata uang yang 
   halal (kembali ke Koin Dinar Emas dan Koin Dirham Perak), Pasar-pasar
    terbuka, Produksi Mandiri, Perdagangan dan Kontrak Bisnis seperti  
Qirad   dan Syirkat dll. 
  
 Buku Satanic Finance membedah bagaimana mekanisme para setan membuat sebuah “Revolusi yang menjanjikan kejayaan” semu terbentuk dari 3 pilar setan:  
- Fiat money (mata uang kertas)  
- Fractional reserve requirement  (persyaratan cadangan wajib)  
- Interest (sistem bunga)  
Apabila
    ketiga pilar setan tersebut bertemu, banyak efek mematikan yang akan
    terjadi. Maka penggandaan uang akan tumbuh begitu dahsyat sehingga  
  pertumbuhan ekonomi riil akan selalu tertinggal dari lompatan    
pertumbuhan sektor moneter. 
Dan
    Indonesia sudah merasakan dampaknya di tahun 1997 dan 2008, dan akan
    terus terulang, ketika 3 pilar setan ini masih dilestarikan. 
Dengan tetap mengusung idealisme bagaimana ekonomi harusnya dijalankan, buku Satanic Finance
 merupakan buku yang layak dibaca untuk memahami secara mudah, bagaimana
    proses perampasan kekayaan suatu bangsa terjadi dan dengan buku ini 
   akan menggugah kesadaran baru kita, betapa krisis ekonomi sebenarnya 
   hasil rekayasa global lewat tangan-tangan Zionis Yahudi. 
  
Terakhir,
    dari buku ini menggarisbawahi “Jika yang terpenting dalam hidup  
adalah   meneruskan hidup, maka apa pun pekerjaan yang kita lakukan  
semata-mata   untuk mencukupi dan menghiasi hidup.”  Tetapi, bagi orang 
 yang  memahami  arti kehidupan. Hidup bukan lah hal terpenting. Bagian 
  terpenting dari  hidup seharusnya adalah menyiapkan kehidupan abadi   
kelak setelah mati.   Hidup yang bermakna adalah, ketika waktu hidup   
kita bermanfaat bagi  orang lain. Ketika desah nafas, gerak langkah kita
   menyatu dalam  pengabdian kepada sang pemberi hidup. 
Apakah kita sudah siap membuat sejarah hidup, bukan sekedar cerita hidup (make a history in your life, not just a story  ). 
  
Buku
    Edisi Platinum dengan ketebalan 124 halaman dan ukuran buku 14,9 cm x
    22,9 cm bisa didapatkan melalui Badii Online Shop dengan menghubungi
   via  sms 0815 1999 4916 www.P3KCheckUp.com  
   
NB
    : Agar lebih komplit memahami UANG baik dari cara pandang Mindset   
 maupun Teknis pemberdayaan uang yangsebenarnya, maka disarankan 
memiliki    3 buku :  
-  Satanic Finance    oleh DR Ahmad Riawan Amin, 2007 (pola pikir dasar dan mudah dalam memahami 3 pilar setan).   Edisi Platinum 2012 dengan ketebalan 124 halaman dan ukuran buku 14,9 cm x 22,9 cm, Penerbit Zaytuna (Group Ufuk Publishing)   
-  Euforia Emas   
 oleh Ir. H. Zaim Saidi,MPA., 2011 (aspek sejarah dan teknis dasar serta
    gampang memahami cara memberdayakan Dinar Emas dan Dirham Perak,    
sebagai jawaban dari Implementasi MATA UANG SESUNGGUHNYA).  Edisi Revisi dengan ketebalan 280 halaman dan ukuran buku 13,5 cm x 21,0 cm, Penerbit Pustaka Adina   
-  WealthFlow 19   
 (Rahasia tentang Uang, Kekayaan dan Kesejahteraan) oleh Hari ‘Soul’    
Putra, 2012 (aspek Mindset dan Teknis dari Motivasi Keuangan dan    
Perencanaan Keuangan).  Edisi Pertama dengan ketebalan 200 halaman dan ukuran buku 13,5 cm x 20 cm, Penerbit Gramedia   
   
Ketiga paket Buku ini bisa didapatkan melalui Badii Online Shop dengan menghubungi via sms 0815 1999 4916 www.P3KCheckUp.com